Ponpes Roudhatul Qur’an Annasimiyyah

SEJARAH SINGKAT PONPES RAUDHATUL QUR’AN ANNASIMIYYAH

Proses pendidikan generasi muslim Indonesia tidaklah cukup dibebankan kepada sekolah-sekolah umum, tetapi proses pendidikan mereka dapat dilaksanakan di Pondok-Pondok Pesantren yang dikelola dengan baik...

K.H. Hanief Ismail Lc.

K.H. Hanif Ismail Lc.

KH. Hanief Ismail, LC Merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Qur'an Annasimiyyah, beliau lahir di Semarang tanggal 15 Agustus 1953

TPA PPRQA

Profile TPQ

TPQ RAUDHATUL QUR’AN ANNASIMIYYAH berdiri pada 15 Agustus 2009 Taman Pendidikan Al-Qur'an ini didirikan oleh KH. Hanief Isma‘il, Lc.

Ziarah Malam Sabtu  Legi

Ziarah Malam Sabtu Legi

Ziarah malam Sabtu Legi merupakan agenda rutin di Ponpes Raudlotul Qur’an Annasimiyyah selain bulan Ramadhan .

Selasa, 12 November 2013

Makna Bubur Syuro dan Hal yang Berkaitan Dengannya


Bukan tanpa sebab, tanpa alasan tertentu atau hanya mengada-ada. Namun, adanya Peringatan Hari besar Islam yang satu ini atau yang pada tiap peringatannya identik dengan bubur Suro atau selamatan, yang disajikan hidangannya tiap kali tanggal 10 bulan Muharam atau tanggal 10 Syuro (Jawa).
Adalah perlambang hurmat kita pada sejarah Islam, yakni adanya peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengannya. Dimenangkannya nabi Musa dari fir’aun, ditenggelamkannya fir’aun beserta bala tentara kala mengejar-ngejar Musa AS dan kaumnya, dikeluarkannya Yunus AS dari perut ikan paus. Hari dilahirkan juga hari diselamatkannya nabi Ibrahim dari kobaran api.

Keterangan dalam kitab/hasyiyah I’anatut Thalibin disebutkan bahwa pada hari itu Allah SWT menciptakan bumi dan mengakhiri kehidupan (qiyamat), diciptakannya Lauhul Mahfud,Qalam, serta diturunkannya hujan untuk pertama kalinya dimuka bumi, yang dalam hal ini dimaknai sebagai turunnya rahmat Allah SWT, pada hari itu juga Nabi Isa AS diangkat oleh Allah ke langit, serta pada hari tersebut Nabi Nuh AS turun dari kapal setelah berlayar dari banjir bah yang maha dahsyat, dan pada saat itu Nuh AS bertanya pada umatnya yang berada dikapal, “adakah bekal pelayaran yang masih tersisa untuk dimakan?” kemudian mereka menjawab, “masih ya Nabi”, kemudian Nuh AS memerintahkan mereka untuk mengaduk sisa makanan menjadi bubur, dan disedekahkan kepada semua orang sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Hal inilah yang kemudian mendasari dalam setiap peringatannya sampai saat ini selalu saja ada bubur yang dihidangkan.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, biasanya bubur ini disajikan dalam 2 warna, yakni merah dan putih, putih melambangkan kebersihan, dapat pula dimaknai dengan golongan putih, kesucian hati, yang pada akhirnya akan dimenangkan oleh Allah, sedangkan bubur merah (abang) pertanda dalam kehidupan ini selalu setiap hal diciptakan secara berpasang-pasangan, ada baik ada buruk, ada laki-laki ada perempuan, ada langit ada bumi, dan banyak hal lain.

Pada hari ini pula, Husain cucu baginda nabi SAW wafat oleh kekejaman Mu’awiyah dalam pembantaian di tanah lapang Karbala. Yang biasanya pada hari ini diperingati oleh orang-orang syiah dengan menyiksa diri pertanda belasungkawa (penyiksaan diri semacam ini tidak perlu kita lakukan). Namun dewasa ini 10 muharram/Suro diperingati sebagai hari anak yatim sedunia, hari menyantuni, hari berbagi kebahagiaan, serta hari si kaya berderma untuk yang kurang mampu.
Selain itu pula, hal yang teramat penting dilakukan oleh umat Islam, yakni puasa pada tanggal 10 Muharam (asyuro’), ditambah puasa sehari pada tanggal 9 yang biasa disebut dengan puasa tasu’a, sebagai penyelisihan terhadap orang-orang Yahudi dan Nasrani. Atau jika tidak dapat menggenapi di hari tasu’a, maka boleh diganti berpuasa pada hari setelahnya (11 Muharram). Dan puasa pada 2 hari ini hukumnya adalah sunah muakkad, dengan fadhilah, dihapuskannya dosa selama setahun penuh.

Senin, 15 Juli 2013

minggat bagian 1



Fikar sudah biasa bangun jam 9 pagi, itupun dia masih menganggap terlalu pagi untuk bangun pada jam tersebut. Tapi hari ini beda, fikar harus bangun kurang dari jam 9 bahkan harus mandi pagi dan berpakaian rapi sebelum jam 8 pagi. Hal itu harus dia lakukan demi bertahan hidup 1 minggu lagi. Karena uang yang ada di katong fikar sekarang ini hanya tinggal tiga ribu lima ratus rupiah, uang segitu hanya cukup untuk membeli mie instan, dan itu pun kenyangnya tidak bertahan sampai satu minggu.
Tidak seperti biasanya, si fikar mandi jam setengah delapan.
“woy… bangun.,., jam segini masih molor aja., ayo berangkat..” fikar sombong membangunkan pulas yang masih tertidur lelap memimpikan masa depan.
pulas masih enggan membuka mata, karena terlalu indah mimpi yang harus dia tinggalkan. “busseeet.,., baru jam berapa niih., udah rebut aja..” pulas enggan embuka mata. Namun dia ingat mati. maksudnya dia ingat akan mati dua hari lagi jika dompetnya tidak segera di isi ulang.
Mandi sudah, rapi sudah, sarapan?? Belum. Tidak perlu khawatir, karena nanti di lokasi kerja akan ada jatah makan atau paling tidak uang makan.
Gayuh lamban digayuh, fikar menggayuh sepeda dengan lamban. Menuju lokasi bekerja dia melaju lamban. Dimana kah pulas? Pulas membonceng sepeda bersama fikar. Pulas masih belum sadar betul, pikirannya masih terbayang tentang mimpi tadi pagi. Mimpi tentang hidupnya yang 2 tahun lagi akan menjadi miliyarder. Boro boro dua tahun. Dua hari lagi saja dia akan mati kelaparan.
Tepat jam delapan pagi dia menuju lokasi kerja. Pernikahan mewah, makanan enak, baju rapi, wanita kulit putih mulus dan sipit,. Disana tempat fikar dan pulas bekerja. menjadi wieters di sebuah pernikahan mewah. Beruntung bagi pulas dan fikar karena masih ada yang mempercayai mereka.
“ayo baris.,., baris.,.,” teriak seorang coordinator memberi komando anak buahnya untuk memberikan briving.
“kok ada baris segala.,.,. kaya pramuka aja” bergumam pulas dalam hati.
“hush… ini namanya kerja, nurut aja.,” tegur fikar mengingatkan sodaranya. Pulas hanya tertawa meledek.
“sekarang kalian bekerja pada orang yang mewah, gaji kalian tergantung dari kerja kalian., kalau kalian pada giat  kerjanya, maka gaji pun akan giat menghampiri kalian” seorang coordinator member instruksi . “naah,, sekarang kalian mengatur meja yang nanti akan di pakai tamu untuk pesta dan makan..” tambahnya.
“ya elah., kita di bayar berapa sih? Kagak enak banget nyuruhnya..” pulas  merasa ganjal dengan paparan yang diberikan coordinator.
Satu demi satu piring diatas meja di tata rapi demi memuaskan tamu, ratusan meja yang ada di ruangan tersebut. Bayangkan aka nada berapa orang yang makan, aka nada berapa makanan yang di keluarkan, dan bayangkan juga ada berapa orang yang kelaparan di luar sana, atau yang kelaparan di dalam sini, termasuk fikar dan pulas.
Fikar dan pulas memang buka tipe orang yang tidak mau mengecewakan atasan jika bekerja. begitu terampil mereka menata meja mengatur  piring dan sebagainya. Namun pulas terlintas coordinator yang  kayaknya mengusik kerjanya. Ada suatu keganjalan yang dirasakan pulas. Entah apa itu . fikar tidak menghiraukan apa yang difikirkan pulas, karena fikar memang tidak bisa membaca fikiran orang. Andai saja fikar bisa membaca fikiran, maka dia tidak berada di lokasi itu sekarang. Dan pasti dia akan membuka praktek dukun, masang togel, atau jadi konsultan keharmonisan rumah tangga.
Sambil mengatur meja pulas menhampiri fikar. “kar,,., gag enak nih..” kata pulas. “gag enak gimana?” Tanya fikar . “ini biasanya gag kaya begini., aku gag biasa kerja dictator begini.. gag asik,,., gag enjoy..” pulas menjelaskan keluhanya. “kalo di pikir pikir., iya juga yaa.. trus gimana nih?” fikar merasakan hal yang sama. “gag tau deh” pulas merasa lebih baik pasrah saja.  Fikar dan pulas kembali bekerja.
“teman teman., ayo baris seperti tadi..” untuk kedua kalinya sang coordinator memberikan intruksi.
“masa kita disuruh baris gini” pulas menghasut fikar..
“iya yaah.,., gag enak banget” setuju dengan pulas
“bayaranya gag seberapa., nyuruhnya kayak jongos banget., pulang aja yuuk”  pulas menghasut lebih dalam
“pulang gimana? Nama kita kan udah di catat.” Fikar merasa ragu.
“abis gag asik gini. .. gag enjoy., ayok pulang aja” pulas memaksa
Gimana ya., .,” fikar berfikir dua kali
“ayo lah” fikar setuju.
Setelah pemberian instruksi selesai,  fikar dan pulas mengatur strategi pelarian diri.  Di sela istirahat kerja mereka berdiskusi. Rencana demi rencana di siapkan. Rencana di siapkan agar tidak menimbulkan kecurigaan dan tidak menimbulkan masalah yang berkelanjutan. Artinya setelah pelarian itu fikar dan pulas benar benar bebas. Tidak meninggalkan masalah atau tidak membawa masalah. Atau yang paling mengerikan lagi . Mereka tidak tercatat sebagai daftar orang yang paling di cari di Indonesia alias buronan.
Diiringi kumandang adzan dhuhur pulas berlari ketempat yang mungkin dianggap tidak diketahui oleh rekan sekerjanya. Sedangkan  Fikar santai menggandeng sepeda kesayangannya.  Agar tidak dikenali oleh yang lain, pulas melepaskan kostum kerjanya dan berubah menjadi pulas yang asli.
“wuih… gembel dilarang disini.,.” fikar meledek pulas
“enak aje.,., ini namanya penyamaran” pulas berusaha menjelaskan
“itu bukan nyamar., tapi emang kamu yang asli tu kaya gitu., gembel”  ledek fikar
“cari mushola yuuk., sholat dulu bro ., biar hati tenang dan trntram.,” tambah fikar mengajak pulas sholat.
Terlintas seorang gadis berjilbab, wajahnya cabi, putih dan manis. Sambil kebingungan dia menggenggam kain di tangannya, sepertinya kain itu adalah mukenah. Ekspresinya sedang mencari sesuatu.
“cari musola ya mbak.,.,” tegur fikar pada si gadis.
“iya mas..” jawab si gadis dengan nada lembut
Entah dari mana sepertinya bunga mawar sedang dirangkai di dada fikar. Mata fikar tak mau lepas dari pandangan kepada gadis itu. Jalannya tegak, anggun dan tenang. “subkhanallah… itu orang apa bukan ya” bicara fikar dalam hati.
“woy… inget istri dirumah.” Pulas mengagetkan fikar yang sedang terkesima.
“istri yang mana ya.. nih liat KTP q., status tercatat BELUM KAWIN” kata fikar
“Oiya yah.,., hehe.,.,., sory mas bro..” jawab pulas sambil merenges.
“tuh mushola .,., ayuk sholat” fikar mengajak pulas
Berjalan di belakang gadis manis tadi pulas melangkah, dan fikar masih menggandeng sepedanya.
Berjalan semakin mendekati mushola, dekat dan semakin dekat. Setelah dekat pulas dan fikar berhenti sejenak menunggu giliran wudu. Mereka menunggu gadis itu selesai wudlu.
“subkhanallah…” di ucapkan bersamaan oleh fikar dan pulas.
Mereka tekesima melihat ciptaan tuhan yang manis, anggun dan menawan. Wajahnya menggoda seakan mereka ingin memiliki. Butiran sisa air wudu yang menempel, menambah keindahan yang istimewa. Spertinya tak ada dosa yang tersirat di wajahnya.  Gadis itu.
“subkanallah…” di ucapkan lagi oleh mereka bersamaan, setelah gadis manis itu melemparkan senyum pada mereka berdua. Pulas dan fikar seakan tak berdaya.
Menuju kran dan diambilnya air wudlu. Mereka melaksanakan sholat dhuhur berjamaah. (oleh : jaka)

Bersambung………

Selasa, 09 Juli 2013

Puasa Ramadhan

Puasa pertama kali diwajibkan pada tahun kedua dari tahun Hijriyah.
Secara bahasa berarti 'menahan', dan secara istilah dapat dimaknai 'menahan diri dari segala hal yang membatalkan (puasa) dengan syarat-syarat tertentu.'
Wajib hukumnya berpuasa di bulan Ramadhan (kecuali bagi mereka yang ada sebab-sebab tertentu untuk tidak berpuasa). Wajib berpuasa Ramadhan bagi yang ia telah mukallaf, yakni telah baligh, berakal sehat, serta mampu untuk berpuasa.

Adapun Niat, yakni niat pada setiap malamnya, antara masuknya waktu magrib sampai dengan berakhirnya saat sahur, dan niat ini tak cukup hanya dengan sahur, karena memang kadang kala ada yang sahur namun ia belum sadar penuh saat sahur, sehingga niat tetap dibutuhkan. Seperti halnya salat wajib, setiap ingin salat maka harus selalu memperbarui niat, begitu juga dalam puasa wajib (Ramadhan). Niat pun harus dilakukan pada setiap malam saat Ramadhan, tidak cukup hanya dengan sekali niat, namun harus niat pada setiap malamnya.  Solusinya, apabila khawatir terlupa, maka dengan niat penuh untuk menjalankan puasa sebulan dalam Ramadhan kiranya dapat menggantikan apabila ia benar-benar terlupa. Adapun ia yang tidak niat pada malam awal dan terlupa niat pada malam berikutnya, ia tetap wajibberpuasa serta wajib mengganti puasa pada hari diluar Ramadhan sesuai dengan hari yang ia tidak niatkan atau hari berapa kali ia tidak berpuasa. Adapun niat ini telah cukup di dalam hati, sedang talafud, atau mengucapkan niat, baik sendiri maupun bersama-sama usai salat tarawih-witir adalah hal yang sunah dilakukan. Berikut lafad niat pada umumnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
artinya:
"Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan tahun ini kerana Allah Taala.
Adapun niat secara keseluruhan, yang diniatkan pada awal Ramadhan, apabila khawatir terlupa pada malam-malam selanjutnya, lafadnya:نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانِ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى
artinya:
"Aku berniat berpuasa sebulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala."

Bersambung... (Wallohu a'lam).
Mohon koreksi jika terdapat kesalahan redaksi.


disarikan dari keterangan Fathul Mu'in, Babus shoum.

Kamis, 04 Juli 2013

#Hikmah 3 : Qiyamul Lail


#Hikmah 3 :
Meringkas pengajian dg abah Hanief;

1.Keutamaan salat malam (Qiyamul Lail) dibanding salat diwaktu selain itu adalah seperti sedekah yg dilakukan secara rahasia dengan sedekah terang-terangan.

2.Bandingan sedekah secara terang-terangan dengan rahasia, yakni 1 : 70.

3.Qiyamul Lail, adalah perilaku dari pada orang-orang shalih sebelummu, menjadi amalan pendekat dengan Tuhanmu, menjadi pelebur kejelekan, pencegah dosa, dan menjadi penolak penyakit jasad (tubuh).

Ref: Syarah Risalatul Mu'awanah, shahifah 8.
Wallahu a'lam.
Mohon koreksi jika terdapat kesalahan dalam redaksi.

#Hikmah 4 : Syari'at

‎#Hikmah 4
Tafsir Jalalain (Ust.Alif)
+Allah tidak akan menimpakan siksa keseluruhan terhadap Ummat Nabi Muhammad SAW di dunia, kecuali terhadap 2 perkara:
1. Anak yg durhaka kepada orang tua,
2. Orang yg minum minuman keras, (dalam keterangan lain diakatakan orang yg berzina).

+Do'a terhindar dari zina (dibaca setelah buang hajat, usai keluar dr wc)
"Allahumma Thohir Qolbi minan Nifaqi, wa Hassin Farji minal Fawahitsi"

+Syariat Umat Nabi Musa;
1.Taubatnya orang murtad adalah dengan bunuh diri,
2. Najis hanya dapat dihilangkan dengan cara menghilangkan bagian yang terkena najis, co: kulit kudu disobek sebab keno najis.

---------------------------------------------
Mohon koreksi jika terdapat kesalahan dalam redaksi.
Wallohu a'lam.

#Hikmah 5 : Tentang dia yang mengaku tuhan

‎#Hikmah 5

Meringkas pengajian dg Ust.Alif;
-Setidaknya ada 9 mukjizat/kejadian luar biasa pd Nabi Musa dalam melumpuhkan musuh-musuhnya, yakni :
tongkat, tangan putih yg bersinar terang (yg sinarnya melebihi silaunya mentari), bertahun2nya masa kekeringan, angin besar semacam lesus yg menghancurkan kaum yg ingkar, datangnya banyak belalang yg melanda kaum Qibti (golongan kaum Fir'aun), banyaknya kutu dimana2, katak ada dimana2, semua air yang berubah menjadi darah, dan perusakan harta benda Fir'aun.

-Biografi Fir'aun:
Fir'aun yg menjadi musuh nabi Musa adalah Fir'aun II
Fir'aun adalah laqob (nama julukan) sedangkan nama originalnya adalah Al-Walid bin Mus'ab bin Royyan, berumur lebih dari 600 tahun, dan selama masa kekasaannya dia tidak pernah sekalipun sakit, dan beraknya tiap 40 hari sekali.
Maka dengan adanya keistimewaan tersebut dia pun sombong dan mengaku tuhan.

-Kejadian berubahnya tongkat Nabi Musa menjadi Ular;
Ular dari tongkat nabi Musa berwarna kuning loreng2, ketika ular tersebut berdiri tingginya adalah 1 Mil dan ketika dia membuka mulutnya (antara rahang atas dengan rahang bawah) jarak antara rahang dengan rahang adalah 80 hasta (kira-kira 80 meter).
Setelah Fir'aun melihat ulat tersebut dia lari terbirit-birit sampai2 ,maaf, kepiseng-piseng (hajat berkali2) sampai2 Fir'aun berak 400x dalam sehari dan setelah kejadian itu selama hidupnya dia berak 400x/hari,
Tatkala orang2 (kaum yg ingkar) melihat tongkat yg telah berubah menjadi ular maka semua lari terbirit2 (seperti halnya Fir'aun tadi) sampai2 ada sekitar 25.000 orang meninggal karena terinjak-injak sangking takutnya.

-Berkali2 Fir'aun bermohon kepada Nabi Musa agar balak hilang, setelah dimohonkan oleh Musa kepada Allah balak pun hilang dan Fir'aun kembali ingkar. Terkena balak bermohon lagi, balak hilang ingkar lagi, begitu seterusnya. (Red.)

(Disarikan dari pengajian dg Ust.Alif dalam pengajian Tafsir Jalalain. Penjelasan dinukil beliau dari Hasyiah Al Allamah As Showi pada pada malam Kamis ba'da Magrib, 3 Juli 2013/24 Sya'ban 1434).

Mohon koreksinya jika terdapat kesalahan redaksi. Trim's.
Wallohu a'lam.

Sabtu, 16 Maret 2013

Reformasi gendeng


REFORMASI  GENDENG



Rumah sakit yang menangani masalah kejiwaan, masalah psikologi, namun tidak memperhatikan tentang masalah keuangan. Sebuah rumah sakit yang kaya akan sumber daya alam, karena dibelakang rumah sakit terdapat kebun buah-buahan yang segar, lebih segar dari kebun buah di mekarsari bogor jawa barat. Pohon pohon buah yang di tanam, dipupuk, dan dipelihara oleh penghuni rumah sakit panti gendeng. Siapa lagi yang mau menanam pohon buah sebaik itu. Tumbuh subur, segar, dan manis buahnya. Tapi tak satu pun mereka merasaka manis dari buah yang tumbuh dari pohon yang mereka tanam. Kemana gerangan buah yang mereka tanam di distribusikan. ?? ke dokter, perawat, dan jajaran pengurus rumah sakitlah yang menuai dan menikmatinya.
Panti gendeng itu adalah nama yang tertulis dipapan nama sebuah rumah sakit jiwa yang terkenal. Yang terkenal dengan dokternya yang professional dalam menangani masalah pasienya. Dokter yang berpendidikan internasional. Sehingga mendapat gelar profesi sebagai pakar kegendengan. Tapi dia tidak merubah namanya menjadi gendeng pamungkas. karena gendeng pamungkas adalah  pakar horror terkenal di indonesia. Dia tetap mamaki nama aslinya drG. Cukim handoyo. Atau sering disapa pak cukim tepatnya doter cukim (drG= dokter gendeng). Pak cukim si dokter gendeng menjabat sebagai kepala rumah sakit. Jadi boleh dibilang dia adalah orang nomer satu di rumah sakit panti gendeng. Tentunya orang nomer satu yang berpengaruh dalam mengambil keputusan pelayanan di rumah sakit, bukan orang nomer satu yang paling gendeng.
Di salah satu kamar yang ada di panti, seorang gendengers bernama Bugal sedang duduk termenung. Melihat taman rumah sakit dari celah jendela, bugal tidak sedang seperti biasanya dan tidak sedang seperti yang lainnya. Terlihat di teras depan mess atau kamar panti, kawan-kawan bugal yang lainya terlihat bahagia, tersenyum tulus. Dikatakan tulus karena mereka tersenyum tidak dengan siapa-siapa, dan tidak  karena apa-apa. Tanpa sebab dan Benar benar senyum yang tulus yang tersirat diwajah kawan bugal itu. Tak hanya tersenyum, bahkan ada juga yang tertawa terbahak-bahak, lagi-lagi tanpa sebab dan tanpa siapapun, menangis tersedu sedan tanpa ada yang tau apa yang dipikirkan mereka. Sungguh aneh orang orang itu…..
“semuanya berkumpuulll…!!!!” seru seorang penjaga panti, memerintah pasien untuk berkumpul di lapangan panti. Satu persatu orang gendeng berkumpul ke lapangan dan membentuk barisan yang rapi bak tentara. Teriak sang komandan gendeng menyiapkan barisan anak  buahnya “siiiaaaapppp Grak..!!, lencang kanaaannn..,., grak.,”. tiga ratus dua belas orang gendeng pun serentak mematuhi petintah komandan gendeng, namun tak sesuai apa yang di ucapkan, hormat, lencang depan, hadap kanan, dan hadap kiri, itu yang dilakukan mereka. Komandan gendeng merasa bangga bisa memberi komando barisan kepada seluruh orang gendeng di lapangan. Karena obsesinya dulu adalah ingin menjadi seorang perwira militer. Namun cita citanya gagal karena kondisi fisik yang tidak memenuhi syarat. Dia gagal karena saat dia mendaftar menjadi anggota TNI, dia sedang menderita penyakit panu kronis di ketiak sebelah kanan. Panu ini kepergok seorang penguji yang menyeleksi perekrutan tentara. ketika  semua calon diperintah untuk hormat dalam keadaan telanjang dada, Panu kronisnya pun ketahuan dan akhirnya dia langsung di tolak dengan tidak terhormat. Dan akhirnya dia mengabdikan hidupnya di panti gendeng, yaitu jadi pasien rumah sakit jiwa.
Tak apalah menjadi perwira di sebuah panti gendeng. Rasa bangga tetap tertanam dalam dadanya. “teman teman ku yang berbahagia, dan yang sedang bersedih” sambut karmo seorang kepala keamanan panti gendeng. “emangnya saya teman bapak.,., ciiaaahahahahaha.,., kalo bapak teman saya, berarti bapak juga gendeng dong.,., ciiaahahahahahaa.,.,” celetuk seorang gendengers dalam barisannya. “Diam kamu..!!!” bentak karmo. “saya mengumpulkan kalian disini atas perintah dokter Cukim, ini untuk kepentingan terapi kalian. Hari ini kalian akan bekerja keras menggarap lahan kosong di sebelah kebun buah. Karena menurut mandate dari pak cukim lahan tersebut akan di Tanami aneka mancam tanaman herbal” lanjut karmo menjelaskan panjang lebar. Dari tengah barisan terdengar celetuk orang gendeng “maksudnya apa ya pak?” perhatian beralih pada sumber suara tersebut,”huuuuhuuuu….. :’(..” tiba tiba dia menangis sedu sedan nian. “saya sudah pusing oleh masalah keluarga ku, dan suami yang menceraikan ku, di tambah lagi dengan masalah bapak yang bikin tambah pusiing., kasihanila saya paak.,” lanjutkan dia. “sabar ya .,. barusan dia mengumumkan bahwa saya menang togel 2 milyar. Nanti kamu saya ajak jalan-jalan biar gag sedih., oke., hehehe” berkata salah seorang gendeng lagi menenangkan kawannya yang menangis. “sudah.,.,sudah.. diam semua.” Bentak karmo keras keras.
Seperti hari yang lain, kerja bakti yang di lakukan oleh pasien panti gendeng untuk menggarap tanah kosong. Hanya pada saat inilah mereka menjadi seolah waras, karena tidak ada yang tertawa, menangis atau menggabungkan  keduanya. Semuanya hikmat menjalankan tugasnya masing masing menggarap sebuah tanah kosong untuk di jadikan kebun tanaman herbal. Beberapa orang membersihkan rumput yang tumbuh liar, beberapa lagi mencangkuli tanah agar mudah di tanam. Benar benar pekerjaan yang menguras banyak energy. Lelah juga dirasakan oleh mereka. Sugyat, orang gendeng akibat terlalu senang mendapat hadiah super deal 2 milyard sedang melepas lelahnya sejenak. Tidak ada tawa yang keluar dari mulut sugyat. Tidak ada ekspresi riang yang biasanya muncul di wajahnya. Sekarang dia sedang terlihat sedang waras. Duduk di dekat pohon pisang sambil mengipas ngipas topi ketubuhnya untuk mengurangi gerah. “hai…!!! Ngapain kamu duduk duduk saja di situ enak enakan.. yang lain pada kerja kamu malah duduk.. cepat lanjutkan kerjanya..!!” tegur karmo terhadap sugyat. “sial.. padahal baru saja aku duduk sebentar. Dasar kepala keamanan gendeng” berkata sugyat dalam hati.
Hari sudah menjelang sore. Waktunya istirahat bagi para pasien gendeng rumah sakit panti gendeng. Mereka semua kembali ke kamar masing masing. Bugal, sugyat, cibruk, dan kawan gendeng lainnya semua kembali ke kamar masing masing.
Didalam kamar bugal kembali termenung. Sedangkan yang lain sedang nikmat menyantap makan malam mereka, aktivitas individual pasien panti gendeng kembali normal seperti biasanya. Marti yang menangis di tinggal suaminya.maryo sang komandan barisan tadi siang berdiri tegak seolah dia sedang mengamankan lingkungan sekitar dengan gayanya yang menyerupai satpam yang sedang menahan kencing.
Ketika seluruh pasien sedang sibuk dengan urusannya masing masing bugal teriak dengan keras “ini semua harus di hentiikaaaaannn…..!!!!”. teriakan bugal sontak membuat semuanya kaget. “gendeng kamu.,. malam malam begini teriak bikin kaget” kata cibruk yang sedang menikmati makan malamnya. “iya.. kamu ini ada ada aja.,.hehehe.,., apa nggak ada kesibukan lain..??” sahut marti. “apa kalian ini tidak merasakan?? Bahwa selama ini kita pasien panti gendeng hanya di tindas, diperas, dan di perlakukan seenaknya” teriak bugal sambil berdiri seolah dia sedang berorasi. “setiap pagi kita di bariskan, di suruh menanam di kebun, macul, ngarit, ini itu dan ini itu. Anu.,.” tambahnya. “maksud kamu itu apa bugal, sudahlah kita nikmati saja toh kita hanya orang gendeng.,., orang gila.. bukan begitu kawan” marti menyanggah perkataan bugal. “kedatangan kita kesini adalah untuk bebas dari belenggu gendeng yang merasuk ke otak kita, seharusnya kita di beri pelayanan yang layak, diberi terapi, makanan yang pantas, tidur di tempat nyaman. Tapi apakah kalian tidak rasakan apa yang kalian dapatkan??” bugal kembali berorasi “cibruk.. apa yang kamu makan itu?? Tidak lain hanyalah tumpukan sampah. Kita menanam di kebun buah setiap hari, tapi apakah kita merasakan buahnya??” lanjut bugal. “kalo dipikir pikir betul juga ya.. lantas apa yang mestinya kita lakukan??” kata si cibruk  kehilangan selera makan. “kita harus hentikan ini semua., inilah saatnya reformasi gendeng gendengan…!!!” teriak bugal menyuludkan api semangat kepada seluruh warga gendeng. “beettuuuulll.,.,., ayo kita hancuurrkaaan.,., merddeeekkkaaa.,.,.,!!!” teriak seluruh pasien.
Setelah semuanya semangat., semuanya bergairah, saatnya merka berkumpul untuk berdiskusi membahas apa yang harus dilakukan besok. Semuanya saling berpendapat, semua saling memberi ide. Memang tak semua ide di gunakan dalam pemberontakan besok pagi, hanya ide gila atau yang mungkin di anggap gila yang di gunakan untuk melakukan pemberontakan.
 Hasil sudah di putuskan. semuannya kembali ke tempat masing masing, seolah tak terjadi apa apa.
Pagi hari yang sunyi. Di rumah sakit yang menampung pasien dengan gangguan mental dan jiwa, rumah sakit panti gendeng. Seluruh kamar sunyi senyap. Tak ada satu pun yang keluar, membuat onar dan melakukan tingkah aneh pagi ini. Sebenarnya ini adalah hal yang tidak wajar di pagi hari di sebuah rumah sakit itu. Tapi ini tidak menimbulkan kecurigaan bagi perawat rumah sakit maupun pimpinan rumah sakit, DrG. Cukim.
drG.cukim keluar dari kantornya dengan gayanya yang gagah, karena dialah yang paling berkuasa dipanti gendeng itu. Dia mendekat kesebuah bell yang terbuat dari pelek  mobil bekas. Di pukulnya bell oleh pak cukim, suaranya menggema keseluruh penjuru rumah sakit. Tak ada satu pun yang dapat mengelak gema lonceng pelek bekas itu. Seluruh kamar rumah sakit terbuka dari unujng kamar ke ujung lagi. Serempak, . namun bukan ekspresi keceriaan yang Nampak di wajah pasien panti gendeng itu. Mereka mengamuk , wajahnya beringas, mereka memberontak. Sambil menyerukan panji panji protesisme, mereka terus mengamuk. Tidak satu atau dia pasien, tapi seluruh pasien yang mengamuk. DrG cukim bingung, apa gerangan yang terjadi. Wajahnya pucat pasi. Ini tidak seperti yang biasa ia hadapi. “karmo..!!” teriak drG cukim. “siap pak..!!” jawab karmo si satpam rumah sakit. “ada apa in? ok semuanya jadi begini..?? kemana semua perawat??” Tanya drG cukim. “sa saya ju juga bingung pak.. mungkin mereka belum di kasih makan atau di beri obat penenang pak” karmo berusaha enjelaskan.
Tidak lama kemudian seluruh pasien panti gendeng itu merapatkan barisan bersorak, menyerukan panji panji protesisme. Tidak disangka ternyata semua perawat rumah sakit yang biasa mengurus mereka sudah di sekap dan diikat oleh mereka. tidak ada lagi seorang yang ada di bawah komando drG cukim, kecuali karmo sang satpam. Itu pun hanya sebuah peluit sebagai senjata karmo, namun sekarang peluit itu sudah tak berguna lagi.
Semua pasien gendeng menuju arah drG cukim berada. drG cukim kebingungan. Apa gerangan yang mereka inginkan. Dia panic. Wajahnya masih pucat pasi. “kami menuntut keadilan..,kami menuntut keadilan.,.,” teriak seluruh pasien gendeng. “apa apaan ini. Semuanya kembali kekamar” perintah pak cukim, namun tidak ada yang menggubris. Pasien gendeng mengeluarkan unek uneknya kepada drG cukim, dari pelayanan dan makanan mereka sampai tindakan yang di lakukan terhadap mereka sebagai penggarap kebun. drG cukim dan pasien gendeng saling bernegosiasi. drG cukim mencoba menjelaskan dengan gaayanya yang tidak mau kalah dan congkak. Namun semua penjelasan itu tidak ada gunannya. Pasien gendeng malah semakin panas, semakin memberontak.
“seraaang..!!!” teriak bugal member komando kepada kawanya.. dan seluruh pasien gendeng pun mnyerbu dan megerubungi drG cukim dan karmo sang satpam. Mereka melucuti pakaian drG cukim, dan karmo. Penuh dengan luka lebam karena di pukuli dan di cakar, drG cukim di arak ke lapangan rumah sakit. Disanalah drG Cukim dan karmo di eksekusi oleh seluruh pasien rumah sakit jiwa PANTI GENDENG. Dan inilah saatnya Remormasi gendeng gendengan.

            Oleh : PRI JAKARIA (JAKA)
Semarang, 16 Maret 2013

Kamis, 07 Februari 2013

Hadirilah !!!

Hadirilah Gema Sholawat Dalam Rangka Memperingati Hari Besar Kelahiran Nabi Muhammad SAW 1434 H
Bersama:

1. Habib Muhammad Firdaus Almunawwar
2. Habib Fauzi Rizal Almunawwar


Diiringi Grup Rebana Almuqorrobin


Hari : Sabtu 9 Pebuari 2013
Jam : 19.00 WIB
Tempat : Ponpes Raudhatul Qur'an Annasimiyyah
 Jln. Pusponjolo Dalam XI No 11-13 Semarang Barat

Kamis, 31 Januari 2013

Manfaat Gerakan Shalat

Aspek Olahraga Dalam Gerakan Shalat (bagian 1)

Shalat dengan gerakan-gerakannya yang meliputi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk, adalah sejenis olahraga, yang bila dijaga oleh manusia dan dilaksanakan dengan cara sempurna, maka akan bermanfaat bagi kesehatan badan. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyatakan:
Olahraga yang tepat adalah yang dapat mengakibatkan warana kulit memerah dan terasa memanas, serta kondisi badan yang lembab. Jika berolahraga sampai bercucuran keringat, maka hal itu termasuk melampaui batas. Anggota tubuh yang banyak terlatih akan menguat sesuai dengan jenis olahraganya. Layaknya orang yang rutin menghafal akan kuat hafalannya. Orang yang rutin berfikir akan memperkuat pemikirannya. Setiap anggota tubuh memiliki olahraga yang khusus.

Hati berolahraga dengan membaca, jadi mulailah secara bertahap dari yang sedikit. Olahraga telinga adalah dengan mendengarkan suara dan perkataan. Olahraga mulut dengan berbicara, olahraga mata dengan melihat dan seterusnya. Tidak diragukan bahwa di dalam shalat terdapat unsur; menjaga kesehatan badan, menghancurakan sisa-sisa kotoran badan disamping manfaat intinya yaitu menjaga keimanan serta memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.

Kamis, 24 Januari 2013

KELERENG DI BANJIR KANAL


KELERENG DI BANJIR KANAL
Keluar dari sebuah gedung yang di sebut PONPES ROUDHOTUL QUR'AN, aku menuju tempat yang sekiranya nyaman buat mengusir gelisahku. Gelisah gag punya duit, gelisah gag punya cewek, dan gelisah karena sudah semester lima yang semakin naik semester, semakin berat juga tantangannya. Itulah delima mahasiswa galau.
Malam yang menyenagkan dan aku keluar untuk mengumpulkan suasana itu untuk mengisi   hatiku. Kali ini aku mau jalan kaki saja, agar malam bisa lebih aku nikmati dari setiap langkah kaki ku. Suaranya, udaranya, sauasananya yang membuat aku tak ingin hadir di pagi hari, cukup dimalam ini saja. Melintasi perumahan yang sepi sepi gimanaaa gitu, karena alam memerintah penghuni perumahan untuk diam, atau mungkin melepas lelah dan menikmati sisa hari ini dengan nonton tivi, atau buka facebook atau mungkin yang lainya aku tak tau, karena mereka beraktifitas didalam rumah.
Tak kulihat apa apa di depan pagar rumah yang ku lewati, selain berjejer bak sampah dengan kucing hitam kelaparan yang mengais didalamnya. Berharap masih ada sisa keberuntungan yang terbuang oleh penghuni balik pagar besi. Pagar besi  kokoh yang tak tergoyahkan, bahkan kucing hitam sekalipun tak mampu melewatinya. Selain kokoh , ada juga anjing galak bergigi tajam yang liurnya nyreces kental dibibirnya mengogonggong keras menghantam cadas. Kucing mana yang berani melawan, mengais bak sampah sajalah yang dia bisa, berharap masih ada keberuntungan yang tersisa. Sekilas itu yang aku saksikan di perjalananku untuk mengumpulkan sauasana yang menyenangkan. Di awali kesenangan menyaksikan kesenjangan antara kucing hitam kelaparan pengais sisa keberuntungan, dengan anjing beergigi tajam yang sinis terhadap si kucing. Tapi anehnya aku tidak melihat tikus malam ini. Mungkin dia punya cara lain untuk mengisi malamnya dan mengisi perutnya yang tak pernah kenyang.
Jalan raya samping kali yang aku tuju. Dan memang itulah tujuan ku, pinggir kali, pinggi jalan raya. Banjar kanal namanya.
Berharap ada sesuatu yang menyenangkan ketika aku berdiam diri, merenung atau bahkan meditasi di tempat ini. Duduk sajalah, tapi dimana aku bisa duduk dengan tenang dan nyaman. Sepanjang deretan terisi oleh wanita dan laki-laki yang duduk berduaan. Yang bagi mereka mungkin sedang memadu kasih, mencurahkan isi hati dengan belaian, mesra mesraan, atau gombal gombalan. Tersenyum, ketawa dan merenges, mudah mudahan tidak ada yang merongos. Kelihatanya menyenangkan. Dan bagi mereka juga pasti demikian. Tapi apa yang aku pikirkan berbeda dengan mereka. Bagiku mereka sedang membuang waktu dimasa muda, meski aku iri pada mereka. Menyenangkan kelihatanya, tertawa, bercanda , dan mrenges.
 Akhirnya ku temukan juga tempat yang cocok, dibawah jingga lampu jalan. Suara deru mesin yang belum berhenti juga, knalpot sisa pembakaran mesin yang mengotori udara malam yang sejuk, juga bel klakson yang ikut menyumbangkan bising.
Ku kira muda mudi yang duduk di deretean pinggiran banjar kanal adalah mereka yang sdang berbagi kesenangan dengan pasangannya. Ternyata tidak. Aku lihat wanita dengan ekspresi kecewa menatap pada prianya. Aku tak tahu cerita dan sebabnya. Asal ku prhatikan saja, ada apa dengan mereka berdua. Kok tidak se so sweet yang lainnya. Heemmmmm.,.,., tapi itu urusan mereka , toh mereka sudah sama sama dewasa.
Suasana seperti ini yang memang aku cari di malam ini. Menyenangkan duduk di pinggir sungai banjar kanal. Walaupun air sungainya butek tapi lampu0lampu jalanan, trotoar dan suasanyanya yang pas memebuat pikiran jernih. Kalalawar terbang menyusuri sungai, mngejar serangga penerbang yang kebiririt birit mencari perlingdungan. Di bawah jembatan yang dibangun, Seorng tukang ijit amatir yang berlaga professional membelai lembut pelanggan setianya yang kecapekan. Tekniknya meman luar biasa. Belaian lembutnya membuat si pelanggan merem melek dan bersendawa nikmat.
Sedang nikmat aku duduk dan menikmati malam yang menyenangkan. Ku rubah posisi kaki agar tidak monoton dan terasa nyaman. Aku menggeser kakiku sedikit. Kemudian aku merasakan ada yang mengganjal dibawah kaki ku, bulat kecil dan keras. Owwwh.,., ternyata kelengkeng, ups.,., maksudku kelereng. Tertaik untuk mengamati, aku ambil kelereng yang tak sengaja ku injak. Bulat keras, kecil dan bening. Ini adalah benda yang ajaib. Lebih dari batu batu yang lain, batu kecubung asihan yang di percaya dapat memikat perhatian, batu sapire yang katanya meningkatkan wibawa, merah delima yang memiliki kesaktian tinggi, dan batu batu yang lain seperti permata yang menciptakan keindahan dari sudut manapun.  Tak ku sangka kelereng ini lebih ajaib dan lebih indah. Dengan benda se unik ini, terukir senyum di wajah si bocah, terlukis kebahagiaan di hari harinya. Hanya buat, kecil dan keras dapat menciptakan keceriaan buat anak anak yang memilikinya.
Betapa aku menganggumi siapapun yang dahulu menemukan kelereng ini. Yang mampu menciptakan tawa,canda, dan ceria bocah bocah, hanya dengan butiran kecil yang di sebut kelereng. Memang otak sang kreatif tak bisa di bantah gilanya. Mereka bisa memanfaatkan segala yang ada. Untuk menciptakan yang belum ada di dunia ini. Mungkin otak penemu kelereng ini sama dengan otak Thomas alfa Edison, albert Einstein, aleksander grahambell, pytagoras, dan penemu penemu jenius lainya. sungguh Otak sang kreatif memang tidak bisa di bantah gilanya.
Terbayang keceriaan bocah bocah tak berdosa dengan kelereng ini. Keceriaan dengan kawan, keceriaan dengan kelereng kebanggaan, dan keceriaan oleh permainan kelereng ajaib pencipta keceriyaan. 
Semakin jelas terbayang keceriaan mereka, karena dulu pun aku seperti mereka. Tak memikirkan apa-apa, tidak memikirkan bahtera kehidupan, tidak terpikirkan bahwa esok aku akan menjadi dewasa . yang hanya aku pikirkan hanyalah bagaimana menambah jumlah koleksi kelerengku dengan memenangkan kelereng dari kawan ku, kawan bermainku yang rela membrikan kelerengnya kepada ku bila aku menang dalam  permainan. Tidak berbeda juga aku yang harus rela memberi kelereng kepada pemenang. Saat itu yang aku tau hanya bagaimana menambah jumlah koleksei kelereng. Tanpa memperdulikan siapa yang harus rela memberikan. Hidup memang selalu adil kepada penikmatnya. Harus ada yang hilang bila kita berharap mendapat sesuatu. Harus ada yang mati untuk mempertahankan hidup yang lain. Dan harus ada yang memberi untuk kita bisa menerima.
Kelereng kecil, bulat dan keras pencipta tawa bocah bocah. Sungguh aku kagum dengan otak penciptanya. Tercipta sebuah keceriaan buat anak anak  hanya dengan butiran kecil yang di sebut kelereng.  Aku sendiri tak tau apa yang ada di otak ku. Bisakah aku menciptakan suatu hal yang setara dengan sebuah kelereng, atau mungkin setara dengan lampu bohlam, mesin uap, atau hal hebat apapun yang sudah tercipta. Bisakah aku memberikan keceriaan bagi anak anak, dan hal bermanfaat bagi semua orang. Aku tak tau.
Aku lempar jauh kelereng yang ku genggam. Sebab, semakin lama ku genggam, semakin mengingatkan ku pada masa ceriaku yang dahulu. Dan sekarang aku membenci itu karena aku tak dapat lagi kembali ke masa lalu. Masa yang begitu ceria. Tak terpikirkan tentang bahtera hidup. Tidak terpikirkan juga tentang besok aku akan menjadi dewasa. kelereng keras ku lempar tinggi dan jauh, seperti melempar masa laluku.
“djjaaannncccooookk…!!!” aku dengar teriakan keras dari bawah, persis di tepian sungai banjar kanal. Sebuah kelereng jatuh tepat di kepala pria yang sedang asik memancing. “waduuuh” dalam hati aku tercengang, kaget bukan kepalang. Apakah pria itu tau kalau kelereng yang menimpa kepalanya itu adalah ulah ku. Hal buruk mungkin akan terjadi pada ku. Pria itu mengetahui aku yang melempar, dia akan menghampiri aku dengan ekspresinya yang garang, sambil berkata “aku kembalikan kelereng mu” . meluncur lah sebuah kepalan keras ke mukaku. Dan habislah sudah riwayatku.
Tenyata pria pemancing tak tau siapa yang melempar. Cuma melihat keatas mencari siapa yang melempar, dan aku pura-pra tidak tau. Bersiul, membuka HP, atau aktivitas lainnya untuk menghilangkan kecurigaan. Pribahasa kini sudah berubah. Lempar kelereng sembunyi tangan sambil bersiul dan pegang HP pura-pura baca sms.
Menarik nafas lega, pria itu tidak curiga pada siapapun, tidak kepada ku dan tidak pada semua orang. Akhirna dia duduk kembali dan melanjutkan aktivitasnya yang membosankan yaitu memancing dimalam hari.
Ternyata anggapanku salah tentang kelereng itu. Tak hanya keceriaan yang tercipta. Kemarahan pun juga bisa disebabkannya. Kini aku berubah pikiran, kelereng yang tadi aku puji puji kini merusak suasana malam ku. Malam yang menyenangkan dan aku duduk disini untuk mengumpulkan semua hal menyenangkan itu kedalam hati ku. Hampir saja riwayatku tamat oleh kepalan yang meluncur kewajah.
Sebelum  meninggalkan banjirkanal yang eksotik. Aku tarik nafas dalam dalam, berharap semua hal yang menyenangkan bisa berkumpul dan memenuhi paru paru ku. Aku hembuskan nafas pelan pelan juga. Seperti membuang kegelisahan yang selama ini menghambat nafasku.
Beranjak pulang dan aku berfikir. Apa yang besok akan aku lakukan???

Oleh :
SEMARANG, 

Istana “Gitu Aja Kok Repot” Ala Gus Dur

Pergantian rezim dari orde baru ke reformasi menimbulkan perubahan yang fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem perpolitikan lebih terbuka setelah sebelumnya mendapat represi yang hebat dari rezim otoriter. Euphoria demokrasi menggema mengawali dimulainya reformasi. Pemilu diselenggarakan dengan jumlah partisipasi yang meningkat dari 3 partai menjadi 48. Sejumlah harapan reformasi tampaknya akan segera terwujud. Sosok pemimpin baru yang mampu membawa perubahan bangsa sangat dinantikan. Sejumlah tokoh mengemuka dalam konstelasi politik nasional. Diantaranya adalah mereka yang tergabung dalam deklarator Ciganjur. Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, Sulatan Hamengku Buwono IX, dan KH Abdurrahman Wahid. Takdir memilih nama yang terakhir, KH Abdurrahman Wahid atau yang sering disebut Gus Dur untuk mengemban amanat reformasi. Sidang Paripurna DPR mengangkat KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden RI yang ke- 4.
Terpilihnya Gus Dur sebagai Presiden dianggap sebagian kalangan sebagai angin perubahan yang membawa kebaikan untuk iklim demokrasi. Khalayak tidak ragu komitmen dan konsistensi Gus Dur dalam memperjuangkan HAM dan demokrasi. Dimanapun aktfitas Gus Dur selama ini dilandasi dengan prinsip-prinsip yang diyakininya yang bersumber pada humanisme, kemanusiaan. Bahkan disaat beliau memimpin ormas Islam terbesar di Indonesia, PBNU. Meskipun tidak jarang ucapan dan tindakannya mengundang kontroversi. Sebagai politisi Gus Dur juga dikenal sebagai politisi ulung. Manuver politk yang dipertontonkan selayaknya akrobatik yang seringkali tidak dipahami oleh kawan maupun lawan. Hal yang sama dilakukan Gus Dur setelah menjadi presiden, nyaris tidak ada yang berubah. Gus Dur masih saja dengan gaya komunikasi politik nya yang khas “gitu aja kok repot”. Tindakan dan kebijakan yang dibuat pun menimbulkan polemik dimasyarakat. Seperti keputusannya untuk tinggal di Istama dengan memboyong keluarga. Akses masuk istana dibuka lebar, bertemu presiden lebih mudah dengan dibubarkannya Litsus. Istana tidak luput dari sentuhan gaya Gus Dur yang humanis yang kemudian sabagian kalangan menganggap telah terjadi desakralisasi Istana.
Desakralisasi Istana yang berlangsung selama masa Presiden Abdurrahman Wahid tidaklah kemudian mendistorsi sakralitas istana sebagai bagian dari lambing Negara. Asty Kleistenburg menyebut era Gus Dur sebagai “biarinisme” Istana. Namun yang sebenarnya terjadi adalah humanisasi istana dan deformalisasi istana. Pengaruh sosok Gus Dur yang kuat berdampak pada pemakanaan dan konsepsinya Istana. Hal ini tidak bisa disamakan dengan pemaknaan Istana yang dilakukan oleh Soeharto sebelumnya. Etika jawa yang menjiwai kepimpinan Soeharto turut menentukan pemaknaan Istana yang dikonstruksinya. Istana baginya adalah kerajaan yang memang selayaknya dijaga sakralitasnya. Latar belakang militer membuat Soeharto begitu ketat menjalankan protokoler dan aturan-aturan istana lainnya.
Berbeda dengan Gus Dur, yang tidak memiliki pengalaman birokrat. Gus Dur cenderung mengabaikan aturan yang membelenggu. Greg Barton dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa Gus Dur tidak cocok sebagai pejabat publik. Seorang presiden yang ekosentrik, meremehkan protokoler dan tidak suka dengan administrasi. Memang yang kemudian terjadi adalah protokoler yang akomodatif. Aturan-aturan yang sebelumnya begitu straight dan ketat disesuaikan dengan gaya Gus Dur. Wahyu Muryadi sang kepala protokoler istana tidak setuju kalau kemudian aturan protoker tidak berjalan. Namun dia juga tidak mengelak bahwa telah terjadi penyesuaian dan kelonggaran, protokoler lebih fleksibel sesuai kebutuhan. Sementara itu keluarga menyadari sepenuhnya baik Gus Dur maupun keluarga tidak bisa menjalankan aturan secara penuh. Baik Alissa maupun Inayah, keduanya menyatakan pada akhirnya pihak Istana yang menyesuaikan dengan ritme dan pemaknaaan Istana yang dilakukan Gus Dur. Prokoler yang merupakan instrument langsung yang bersinggungan dengan keseharian Istana mengalami perubahan yang signifikan.
Selain protokoler, salah satu dimensi yang mengalami perubahan adalah relasi dan interaksi yang terjadi di Istana. Telah terjadi dehumanisasi, istana lebih hidup dari sebelumnya. Interaksi Gus Dur dengan orang dilingkungan Istana sangat cair. Tidak nampak hubungan patron klien, tapi yang menonjol adalah egaliterisme Gus Dur. Wimar Witoelar, salah satu jubir kepresidena menggap hubungannya selama ini dengan Gus Dur lebih seperti seorang teman. Jauh dari kesan formal dan kaku. Juru bicara yang lainnya, Yahya Staquf merasa selama bekerja dengan Gus Dur seperti ngaji. Bahkan sebagai jubir tidak pernah ada briefing ataupun rapat terkait kewenangannya sebagai Jubir. Selam di Istana Gus Dur juga membiasakan pola hubungan yang cair. Kepada paspampres ataupun staff protokol lainnya mengalami sentuhan humanisme Gus Dur. Mereka dibiasakan untuk ngobrol santai bahkan bercanda.
Namun demikian sebagai komunikator politik, tentunya ada pesan politik yang hendak disampaikan dalam setiap tindakannya, termasuk soal desakralisasi istana. Istana dipergunakan Gus Dur sebagai media politik untuk menyampaikan pesan politiknya. Terlepas itu kemudian dianggap desakralisasi, yang jelas Gus Dur telah melakukan reinterpretasi terhadap pemaknaan istana. Gus Dur telah melakukan reduksi terhadap sakralitas Istana. Melalui gaya dan tindakannya yang cenderung mengabaikan aturan, Gus Dur telah menggeser sakralitas Istana yang selama ini dikonstruksikan oleh orde baru dalam konsep jawa. Disengaja ataupun tidak, proyek desakralisasi Istana yang dipraktikan Gus Dur telah mampu mengubah wajah Istana. Istana menjadi lebih humanis, dekat dengan rakyat, jauh dari kesan angker dan sakral. Dengan demikian efek politik yang dikehendaki Gus Dur melalui tindakan dan kebijakannya sebagai bagian dari pesan politiknya sangat berhasil. Sebagai bagian dari khalayak penerima pesan, sejumlah informan mengakui baik eksplisit maupun implisit telah terjadi proses desakralisasi istana selama kepemimpinan Gus Dur.

Senin, 14 Januari 2013

Pondasi Dasar Sebuah Pondok Pesantren

Untuk hati-hati yang bersemayam di pondok , saya yakin semua berniat untuk menyucikan diri menggapai tujuan akhirat yang mulia, teringat ngendikane abah yai setiap ada santri baru :
1. mondok tujuane injih meniko li izalatil jahli ( menghilangkan kebodohan )
2. litholabil 'ilmi ( mencari ilmu ) 
3. li mardlotillah ( mencari keridloan allah )
4. birrul walidain ( berbakti kepada orang tua )
5. jahid fi sabilillah ( berjuang dijalan Allah SWT )
# kalau salah di benarkan ya kawan-kawan!

oleh karena itu dari manapun kita, dan kuliah dengan varietes yang berbeda, tidak terkecuali, urusan agama adalah urusan bersama, dengan semboyan " fastabiqul khoirot" mari kita songsong masa depan yang cerah bahagia dunia akhirat....amin....buat rencang-rencang semua salam sukses.....dan mari berdoa untuk kesehatan dan kesejahteraan kita, keluarga kita dan khususnya abah yai  sekeluarga...amin ya rabbal 'alamin wa ya mujibas saailiin...

Selasa, 08 Januari 2013

Patience Keeps Dream and Purpose Alive

Apasih sebenarnya Patience atau yang dalam bahasa indonesia berarti Sabar?  Sabar merupakan bentuk ke-Ikhlasan kita untuk dapat menerima kenyataan (Takdir) yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa . karena di dalam agama islam kita harus meyakini bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah. tetapi kita juga diharuskan untuk berusaha (Ikhtiar), dan ketika usaha kita tidak seperti apa yang kita harapkan maka bersabarlah, janganlah menagisi susu yang sudah tumpah, karena hal tersebut akan sia-sia.
Ber-Sabar lah tanpa batas, karena yang demikian itu pasti akan menjadi keuntungan tersendiri bagi kita, baik di Kehidupan Dunia ini, maupun di Kehidupan Akhirat kelak. banyak dalil qur’an maupun hadist tentang sabar.bahkan juga dilantunkan didalam syi’ir Tanpo Waton yang dilantunkan oleh almarhum Gus Dur :

Uripe ayem, rumongso aman

dununge roso tondo yen iman
Sabar Narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir sangking Pengeran2x
KARENA DENGAN BERSABAR BERARTI KITA NERIMO (MENERIMA) DAN DENGAN SIFAT NERIMO(TAWAKKAL) HATI AKAN TENANG DAN KETIKA HATI TENANG MEMBUAT KITA TERHINDAR DARI YANG NAMANYA “GALAU” , PUTUS ASA, STRESS, GILA BAHKAN BUNUH DIRI. DAN DENGAN BERSABAR HARAPAN DAN CITA2 KITA AKAN TERJAGA.
Banyak orang yang beranggapan bahwa KESABARAN MEMILIKI BATAS, sehingga dianggap bila sebuah persoalan sudah melewati batas, maka orang tersebut menggangap bahwa ia sudah diperbolehkan untuk bertindak semaunya. ini merupakan pernyataan yang SALAH karena ketika orang sudah  menggangap bahwa ia sudah diperbolehkan untuk bertindak semaunya berarti orang tersebut BUKAN orang sabar.
Semakin berat cobaan yang di berikan tuhan oleh hambanya,maka semakin mulialah  derajat orang tersebut dimata ALLAH ketika dia mampu bersabar. hal ini sudah terbukti zaman nabi dahulu, mulai nabi ADAM alaihissslam sampai sekarang.contoh:  para Rasul saja yang memiliki derajat tinggi, dicoba dengan cobaan yang sangat berat seperti nabi Adam yang diturunkan ke BUMI yang hina dari Surga yang mulia, Nabi Nuh dengan Kaumnya yang dholim, Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan dan nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam yang perjuangan menyebarkan islamnya selalu diganggu kaum Kafir. namun beliau semua tetap bersabar dan Twakkal kepada Allah sehingga dapat menghadapi semuanya.
Oleh sebab itu, sebaiknya teruskan untuk ber-Sabar tanpa batas-batasan, karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan dan sesungguhnya memang tidak ada batas bagi sebuah Kesabaran, seperti hal nya dengan rasa Syukur, Tawakal serta Taqwa.

SEJARAH SINGKAT PONPES RAUDHATUL QUR’AN ANNASIMIYYAH


Proses pendidikan generasi muslim Indonesia tidaklah cukup dibebankan kepada sekolah-sekolah umum, tetapi proses pendidikan mereka dapat dilaksanakan di Pondok-Pondok Pesantren yang dikelola dengan baik, sebagai salah satu model pendidikan di Indonesia yang diakui dan telah terbukti sejak zaman kolonial mampu menghasilkan generasi muslim yang tangguh, cerdas, cinta terhadap tanah airnya, dan berakhlaq mulia.
Pondok Pesantren Raudhatul Qur’an yang berlokasi di Kauman Semarang dan didirikan/diasuh oleh Almaghfurlah KH. M Turmudzi Taslim, AH. adalah sebuah lembaga pendidikan yang berbasis Al Qur’an yang bermula dari memberikan pengajaran Al Qur’an bin nazhar kepada masyarakat Kauman dan sekitarnya. Sejalan dengan perubahan keadaan dari waktu ke waktu, masyarakat , khususnya wali santri, banyak yang menghendaki agar putra putrinya yang sudah khatam Al Qur’an bin nadzar bisa melanjutkan ke jenjang membaca Al Qur’an bil ghoib (hafalan). Maka dibangunlah Pondok Pesantren untruk santri putra maupun santri putri di lokasi yang berbeda meskipun masih di wilayah Kauman Semarang.
K.H. Hanief Ismail, Lc. sebagai salah satu santri Almaghfurlah KH. M Turmudzi Taslim, AH., berkeinginan melanjutkan cita-cita Beliau untuk mengembangkan sistem pendidikan maupun sarana-prasarana pendidikan pondok pesantren agar tetap mampu menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat melalui pendidikan di pondok pesantren sebagai ikhtiar untuk menjadikan generasi muslim Indonesia yang Qur’ani, cerdas, berilmu dan berakhlaq mulia. Salah satu segmen yang ingin dibina adalah para pelajar dan mahasiswa, yang notabene tidak dapat terakomodasi di Ponpes dan TPA Raudhatul Qur’an Kauman-Semarang, karena di sana fokus pada pembelajaran dan hafalan Al Qur’an.
Dari pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka pada tanggal 10 Muharram 1431 Hijriyyah, dibangunlah lokal baru sebagai pengembangan Pondok Pesantren dan Taman Pendidikan Al Qur’an “Raudhatul Qur’an” Kauman-Semarang di lokasi Jalan Puspanjolo Dalam XI Semarang (satu lingkungan dengan TK dan SD Nasima), dengan nama Ponpes “Raudhatul Qur’an Annasimiyyah” agar dapat mengikuti perkembangan zaman serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi kebutuhan masyarakat.
Kurikulum dan materi pendidikan / pembelajaran yang dilaksanakan di lokasi baru ini direncanakan tidak hanya memberikan pendidikan/pengajaran Al Qur’an/Hafalan Al Qur’an saja, akan tetapi juga memberikan pendidikan/pengajaran ilmu-ilmu agama yang lain, melalui kajian kitab-kitab kuning / salafiyah, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris aktif, serta bentuk-bentuk kajian ilmu agama melalui media-media pembelajaran yang sesuai perkembangan zaman / teknologi terkini.
Pondok Pesantren dan Taman Pendidikan Al Qur’an ”Raudhatul Qur’an Annasimiyyah” Semarang memiliki visi dan misi sebagai berikut :
VISI : Terciptanya generasi muslim Indonesia yang Qur’ani, cerdas, berilmu, dan berakhlaq mulia.
MISI :
1.Menyelenggarakan pendidikan pondok pesantren yang berkualitas untuk membekali ilmu-ilmu agama kepada para santri melalui pengkajian kitab-kitab kuning/salafiyah ‘ala madzhabi ahlis sunnah wal jama’ah;
2.Menyelenggarakan pendidikan pondok pesantren untuk membekali para santri kemampuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris secara aktif;
3.Menyediakan sarana prasarana sebagai pusat informasi dan pusat kajian ilmu-ilmu agama;

Selasa, 01 Januari 2013

Khitobah

Khitobah adalah latihan berpidato yang dilaksanakan setiap malam selasa sehabis Isya’. Kegiatan ini bertujuan melatih mental, keberanian dan kemampuan para santri untuk bisa berda’wah/berpidato didepan orang banyak untuk mengajak ummat kejalan kebaikan dan kebenaran, menyampaikan amar ma’ruf dan mencegah segala kemungkaran dengan bijaksana. Selain khitobah agenda rutin ini diikuti dengan latihan sebagai pembawa acara, qiro'atulqur'an (membaca Alqur’an),dan bilal. Kegiatan dilaksanakan sesuai tugas dan jadwal yang diberikan kepada para santri

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More