Aspek Olahraga Dalam Gerakan Shalat (bagian 1)
Shalat dengan gerakan-gerakannya yang meliputi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk, adalah sejenis olahraga, yang bila dijaga oleh manusia dan dilaksanakan dengan cara sempurna, maka akan bermanfaat bagi kesehatan badan. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyatakan:
Olahraga yang tepat adalah yang dapat mengakibatkan warana kulit memerah dan terasa memanas, serta kondisi badan yang lembab. Jika berolahraga sampai bercucuran keringat, maka hal itu termasuk melampaui batas. Anggota tubuh yang banyak terlatih akan menguat sesuai dengan jenis olahraganya. Layaknya orang yang rutin menghafal akan kuat hafalannya. Orang yang rutin berfikir akan memperkuat pemikirannya. Setiap anggota tubuh memiliki olahraga yang khusus.
Hati berolahraga dengan membaca, jadi mulailah secara bertahap dari yang sedikit. Olahraga telinga adalah dengan mendengarkan suara dan perkataan. Olahraga mulut dengan berbicara, olahraga mata dengan melihat dan seterusnya. Tidak diragukan bahwa di dalam shalat terdapat unsur; menjaga kesehatan badan, menghancurakan sisa-sisa kotoran badan disamping manfaat intinya yaitu menjaga keimanan serta memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.
Demikian pula dengan shalat malam. Sebab shalat malam merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan serta untuk melindungi diri dari berbagai penyakit kronis. Shalat malam juga membuat badan, jiwa, dan hati menjadi lebih enerjik. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim serat Dawud, bahwa Rasulullah SAW yang artinya kurang lebih:Shalat dengan gerakan-gerakannya yang meliputi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk, adalah sejenis olahraga, yang bila dijaga oleh manusia dan dilaksanakan dengan cara sempurna, maka akan bermanfaat bagi kesehatan badan. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyatakan:
Olahraga yang tepat adalah yang dapat mengakibatkan warana kulit memerah dan terasa memanas, serta kondisi badan yang lembab. Jika berolahraga sampai bercucuran keringat, maka hal itu termasuk melampaui batas. Anggota tubuh yang banyak terlatih akan menguat sesuai dengan jenis olahraganya. Layaknya orang yang rutin menghafal akan kuat hafalannya. Orang yang rutin berfikir akan memperkuat pemikirannya. Setiap anggota tubuh memiliki olahraga yang khusus.
Hati berolahraga dengan membaca, jadi mulailah secara bertahap dari yang sedikit. Olahraga telinga adalah dengan mendengarkan suara dan perkataan. Olahraga mulut dengan berbicara, olahraga mata dengan melihat dan seterusnya. Tidak diragukan bahwa di dalam shalat terdapat unsur; menjaga kesehatan badan, menghancurakan sisa-sisa kotoran badan disamping manfaat intinya yaitu menjaga keimanan serta memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.
"Setan mengikatkan tiga ikatan pada tengkuk kepala seseorang dari kamu apabila ia tidur. Setiap ikatan membuat terlelap di malam yang panjang. Jika ia terbangun lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah ikatan yang pertama. Jika ia berwudhu lepaslah ikatan yang kedua. Jika ia shalat, lepaslah semua ikatan. Maka di pagi hari ia akan menjadi orang yang rajin (enerjik) yang berjiwa baik. Jika tidak demikian, maka di pagi hari ia menjadi malas dan buruk jiwanya."
Ibnul Qayyim juga berkomentar tentang manfaat berolahraga bahwa gerakan merupakan faktor paling utama untuk manjadikan badan lebih ringan dan enerjik, meningkatkan selera makan, memperkokoh persendian dan menguatkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga dapat menghindarkan tubuh dari penyakit fisik dan psikis.
Seorang pakar olahraga berkebangsaan Mesir, Prof. Ahmad Muhammad Marzuq mengatakan:
Diantara manfaat shalat adalah bahwa shalat merupakan olahraga yang cocok untuk otot dan persendian-persendian tubuh. Jika kita perhatikan, gerakan shalat ternyata menyerupai cara orang Swedia dalam berolahraga. Cara berolahraga tersebut baru dilakoni orang Swedia tidak lebih dari 100 tahun lalu. Sementara gerakan shalat telah berlangsung (berumur) lebih dari 1400 tahun.
Bila kita bandingkan antara gerakan-gerakan shalat dengan yang ada ada Long Swedia, maka kita melihat bahwa gerakan-gerakan shalat pada waktu shalat lebih pas dan lebih sesuai untuk segala usia dan jenis kelamin. Shalat diawali dengan takbir yaitu mengangkat kedua tangan serta menggerakkan persendian kedua bahu ke atas. Gerakan ini sesuai dengan yang dianjurkan oleh cara berolahraga orang Swedia sebagai proses dasar untuk membuka dada. Setelah membaca takbir dan al-Fatihah, orang yang shalat membengkokkan badannya ke depan sambil meletakkan kedua tangannya pada kedua lutut. Dalam posisi ini tubuh memperoleh beberapa manfaat, diantaranya: menggerakkan persendian kedua paha, membentangkan tulang punggung, menekan, dan mengencangkan kedua lutut dengan kedua tangannya.
Kedua proses tersebut (membentangkan tulang punggung dan menekan lutut ke belakang) sangat penting bagi tubuh. Sistem-sistem olahraga meniru posisi ini; mencondongkan badan ke depan. Gerakan yang dilakukan dalam olahraga hanyalah gerakan tunggal, tidak membuat dua gerakan sekaligus, sebagaimana dalam shalat. Inilah hikamah yang indah dari gerakan shalat.
disarikan dari:
Hilmy Al-Khudri, Mukjizat Kesembuhan dalam Gerakan Shalat, (Yogyakarta: Hikam Pustaka, 2008).
oleh: Mansur Hidayat
0 komentar:
Posting Komentar